Jumat, 30 Desember 2011

It's All About Jakarta!!!

Setelah lama nggak usil lagi lewat kartun-kartun saya, di akhir tahun 2011 ini, saya menghadirkan yang spesial-spesial!! It's All About Jakarta mengisahkan tentang kehidupan metropolitan di Jakarta, penasaran? Dilirik boleh :) Minta like juga yaaa. Salam


Jumat, 16 Desember 2011

Galau...bershowerlah!!!

spesial buat muda-mudi yang selalu menjalani hidup dengan galau-galau bergembira! yes

Senin, 05 September 2011

J-Rocks :D

Waktu saya masih jadi J-Rockstar, saya sempet bikin sebuah gambar buat J-Rocks. Kayak gini nih gambarnyaa...
for you J-ROCKS!!!
J-ROCKSTAR, 1 SPIRIT!!!

Australia - Indonesia "We are Friends!!!"

Sebuah ilustrasi sederhana untuk menggambarkan persahabatan Australia dengan Indonesia :)

Heal the World

"Heal the world... Make it the better place.. For you and for me and the entire human race.. Ther are... people dying... If you care enough for the living.. Make it better place for you and for me.."

Kawan, betapa bahagianya jika bumi yang  kita tempati ini adalah tempat yang menyenangkan, aman, juga nyaman untuk kita semua... Biarpun penghuni bumi ini saling memiliki perbedaan, namun kita tetap satu, kawan!!! Betapa memilukannya jika di sekitar kita masih ada perang atau segala macam kericuhan yang memilukan korba layaknya saudara-saudara kita di Palestina..  Semoga saja kita sebagai generasi penerus bangsa bisa menjadi penujunjung perdamaian dunia...

Saya membuat sebuah ilustrasi yang menggambarkan tentang kebersamaan kita semua sebagai penghuni bumi :)

"Ah semuanya sama saja... Perbedaan bukan alasan untuk ita tidak saling berteman bukan?"


5 Hal yang Akan Anda Alami Jika Anda Berada di Kelas 6, 9, dan 12.

Biasanya nih ya...yang masih pada kelas enem, kelas sembilan, ama kelas dua belas pasti lagi mempersiapkan diri buat menghadapi yang namanya UN!!! Otomatis waktu main dikurangi dan waktu belajar ditambah!!! Abis pulang sekolah gak bisa nyantai dan bakal bertemu dengan yang namanya "bimbel".... Berikutlah 5 deskirpsi yang bakal kalian alamin nihh....


Kalo udah menjelang UN. ya kayak yang di atas tadii.... KURANGI WAKTU BERMAIN ANDA!! Tapi ya....yang di atas ini cuma dekripsi aja, mana mungkin emak lo nyampe separah itu buat batasin waktu main lo.. inget ya, cuma deskripsi!!!


Waktu mepet?? Masih banyak materi yang belom masuk otak?? SKS lah solusinya.. Ya emang sih harus ngorbanin waktu tidur tapi dari pada gak belajar sama sekali???

Bakal banyak pengawasan buat Anda kalo udah menjelang UN.. Biasanya nih ya, guru-guru pada nyuruh muridnya buat ngingetin murid yang laen untuk nggak pergi ke mana-mana dan melakukan aktivitas yang bikin buang-buang waktu gitu..ntar kalo ada yang ketauan begitu, pasti bakal dilaporin ke guru.. Untuk itu, WASPADALAH!!

Ahh...akhirnya tibalah UN!! Jeng-jeng-jeng... Segala usaha kita coba buat lulus dan dapet nem tinggi mulai dari cara halal sama cara yang gak halal sekalipun.. Jangan nyontek ya, kawan! Kelulusan mu akan lebih berarti jika saat ujian kau tidak curang saat ujian!!

Deg-degan dong pasti pas nunggu hasil UN... Lulus nggak ya? Mungkin hal itu yang kita pikirin.. Sujud syukurlah jika berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan juga bisa masuk lembaga pendidikan yang kita akan tuju.. Semoga di antar semua visitor blog ini dan termasuk saya, nggak ada yang nggak lulus ujian!! Amiiin!!


Siaran Malam

Post-an ini isinya tentang sebuah cerita horor bikinan gue yang bercerita tentang penyiar radio yang lagi siaran malam....biarpun cerita ini fiksi...percaya nggak percaya sih ya, siaran malem itu cukup serem apalagi kalo sendirian...mau tau seserem apa?? check it out....

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aduuh!! Udah jam setengah 9 dan aku masih di jalan. Jam 9 aku udah harus on air di radio nih. Jadi, aku ini adalah seorang penyiar radio di sebuah  radio swasta yang ada di bilangan Jakarta Pusat. Nama ku Bona. Malam Jumat ini aku ada siaran di radio dari jam 9 nyampe jam 12 malem nanti. Tapi masalahnya aku masih di jalan menuju studio. Biasanya sih kalo siaran malam harusnya aku udah prepare di studio dari jam setengah sembilan tapi gara-gara tadi di kampus masih ada tugas ya jadi telat gini deh datengnya...

Sebenernya sih ada jalan kecil buat motong jalan ke studio. Namanya Jalan Kelapa. Tapi kata orang-orang kalo malem Jumat jalan ini angker. Tapi....daripada telat on air lebih baik maksa deh motong lewat jalan ini. Sebenernya sih aku ngerasa agak merinding pas lewat jalan ini. Di kanan-kiri jalan ada banyak pohon pisang. Jalannya nggak mulus. Ditambah lagi suasana malam yang gelap dan sepi bikin tambah mencekam. Dengan kecepatan tinggi aku menyusuri Jalan Kelapa.

Tapi tiba-tiba saja....
"BRAAAK!!!!"
Oh tidak!! Aku menabrak seekor kucing berbulu putih di tengah jalan. Aku nggak sempat ngerem pas kucing itu lewat soalnya aku ngebut daritadi. Aku pun keluar dari mobil ku untuk melihat keadaan si kucing. Tapi anehnya... Sama sekali gak ada apa-apa. Gak ada kucingnya, gak ada bekas darah atau apa... Padahal aku yakin kucing tadi tertabrak mobil ku. Ah sudahlah, hanya kucing kecil saja.. Gak usah dipikirin lah. Akhirnya aku kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan.

Uh untunglah, tinggal beberapa meter lagi aku sudah bisa sampai di studio. Aku pun segera memarkir mobil ku. Tapi aku merasakan ada sesuatu yang aneh ketika sedang memarkir mobil...dari kaca spion aku melihat ada seorang anak kecil perempuan duduk di jok belakang mobil ku! Ketika aku tengok ke sana....ternyata nggak ada apa-apa. Mungkin ini cuma firasat ku saja.

Syukurlah, aku bisa on air tepat waktu. Di studio masih belum sepi karena masih ada beberapa penyiar sebelum ku yang belum pulang. Ketika jeda siaran, aku menelpon Mardi. Mardi adalah operator dan music director yang harusnya malem ini nemenin aku siaran. Namun si Mardi ini belum datang dari tadi. Aku telpon hpnya nggak diangka-angkat.

"Ke mana sih nih anak?? Bisa-bisa siaran sendiri deh malem ini!!", batin ku sambil memandangi handphone.

Tapi baru saja ngomongin Mardi, tiba-tiba si Mardi udah ada di dalam ruangan siaran. Aku kaget karena tadi itu cuma ada aku di ruangan ini.
"Da..dateng dari mana lu, Di?", tanya ku.
"Kenapa? Daritadi gue udah di sini kok..", jawab Mardi singkat dan langsung duduk di meja operator.

Aneh, sikap Mardi malam ini bener-bener dingin. Biasanya kan dia itu bawel banget. Tapi biarin deh yang penting aku udah ada partner siaran.

Siaran berlangsung lancar sampai akhirnya turun hujan di sekitar pukul 11 malam. Tiba-tiba Mardi bilang ingin pergi ke toilet. Akhirnya aku sendirian di ruang siaran. Saar itu sedang jeda siaran jadi aku bisa santai sebentar. Aku masih duduk di kursi siaran. Ku lihat dari jendela, hujan turun deras sekali. Terlihat jelas kilatan-kilatan petir. Tiba-tiba aku merasa ada yang bernafas di belakang ku. Aku mulai gemetar. Aku coba lihat ke belakang ternyata gak ada apa-apa. Tiba-tiba perasaan ku jadi tak enak. Aku putarkan lagu-lagu yang cukup bersemangat di radio untuk mengusir rasa sunyi ini. Aku langsung kembali menggunakan headphone untuk siaran dan memutar musik di radio sekencang-kencangnya. Saking kencangnya sampai-sampai aku sama sekali tidak mendengar suara hujan. Tapi tiba-tiba aku mendengar suara ketukan di jendela yang sangat jelas di antara suara lagu. Aku tertegun. Aku pikir hanya perasaan ku tapi lama-lama suara ketukan itu makin keras. Aku mengarahkan pandangan ku ke arah jendela. Tiba-tiba di sana ada seorang anak kecil perempuan yang sedang menggendong seekor kucing warna putih.

"Kakak... Kakak...", kata anak itu.

Jantung ku berdetak cepat. Siapa anak itu? Sepertinya aku mengenali wajah anak itu...wajahnya seperti anak yang ku lihat di spion mobil tadi!! Aku mulai ketakutan tapi anehnya....aku malah beranjak dari kursi siaran dan berjalan menuju jendela. Seperti ada yang menggeraki tubuh ku.

"Ada apa, dik?"

"Kakak, tolong pegangi kucing ini sebentar ya, kak...", katanya seraya menyodorkan kucingnya.

Tangan anak itu menembus kaca jendela. Aku mengetahui hal itu tapi entah kenapa reaksi ku biasa saja. Tangan ku bergerak sendiri dan menerima kucing dari anak itu. Ku elus-elus bulu kucing yang lucu itu. Kemudian aku merasa bahwa aku sudah kembali ke diri ku yang dulu. Kepala ku mendadak menjadi pusing. Ku amati kucing itu. Ku...kucing ini... ini kan yang ku tabrak tadi!!!! Sontak aku melempar kucing itu ke bawah. Lutut ku lemas dan kepala ku mulai mengeluarkan keringat dingin. Ku tengok ke arah jendela dan anak itu sudah tidak ada!! Tapi bagaimana bisa ada anak itu?? Padahal ini kan lantai delapan!!! Dengan apa anak itu bisa ada di luar jendela lantai 8 gedung ini?! Ku pandangi sekitar ruangan siaran...kucing yang tadi sama sekali tidak ada. Aku berusaha menenangkan diri dan mengambil nafas panjang.. Berharap semua yang tadi terjadi hanyalah sugesti ku saja. Aku pun kembali ke kursi siaran. Aku tunggu Mardi si operator tapi dia belum datang juga. Ah payah! Sebentar lagi kan sudah harus on air! Jangan-jangan dia kabur lagi.. Tapi berhubung sbentar lagi siaran selesai, akhirnya aku yang jadi operator sekaligus music directornya. Dasar Mardi! Makan gaji buta tuh!

Kemudian, aku mulai on air kembali. Ku perbaiki suara ku agar terdengar enak di telinga pendengar. Siaran itu pun berlangsung lancar sampai akhirnya pukul 12 malam. Nah sudah selesai deh!! Aku melepas headphone ku, tiba-tiba aku mendengar suara kucing mengeong. Tapi..suara kucing ini terdengar cukup mengerikan... Lebih mirip auman serigala. Kepala ku kembali pusing. Tiba-tiba aku mendengar suara ketukan lagi di jendela. Ku tengok ke arah jendela ternyata anak itu lagi. Tapi wajah anak ini berubah jadi pucat dan sangat mengerikan.

"Kakak... Kucing ku yang tadi mana???"

"A...apa sih?! Sa...sana!! Ja..ja...jangan me...men..mendekat!!!", seru ku yang mulai ketakutan.

"Kakak... Balikin kucing aku..."

Aku sudah sangat ketakutan. Ingin sekali rasanya berlari dan meninggalkan ruangan siaran tapi aku merasa tubuh ku kaku dan tidak bisa digerakkan. Anak itu terus berkata, "Kakak.. Balikin kucing aku..". Aku menelan ludah. Aku berjalan mundur menghindari jendela itu. Lama-lama, anak itu mulai berjalan menembus kaca sambil terus mengatakan kalimat yang tadi. Wajahnya lama-lama menjadi sangat menyeramkan. Mata anak itu hitam semua seperti tak ada bola matanya. Kulitnya pucat. Lama-lama dari kepalanya menetes darah.

"Kakak.... Balikin kucing aku..."

Anak itu seperti ingin mencengkram ku. Aku mulai menangis namun tanpa suara. Tapi ketika anak itu mulai mendekati ku dan akan mencengkram ku, tiba-tiba saja dia lenyap dan tak ada lagi. Aku sangat pusing dan kepala ku merasa seperti berputar. Pandangan ku kabur dan akhirnya aku jatuh pingsan di ruang siaran.....

Ketika aku buka mata ku, aku berada di rumah sakit. Di sana ada mama ku dan adik perempuan ku. Juga ada beberapa teman-teman penyiar yang datang. Mereka senang sekali saat aku siuman. Namun rasanya aku masih belum kuat untuk bercerita penyebab aky pingsan di ruang siaran tadi.

Setelah makan siang, aku sudah merasa agak enakan. Akupun membagi cerita ku ke mama dan Mas Reno. Mas Reno adalah rekan penyiar di radio tempat ku bekerja. Aku menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Mereka mengangguk mengerti juga memandang ku aneh.

"Bona.. Pas kamu lewat Jalan Kelapa, kamu gak pencet klakson ya?", tanya Mas Reno.
"Nggak, mas.."
"Pantesan.. Kalo lewat Jalan Kelapa malem-malem itu harus klakson dulu! Di sana emang banyak penunggunya! Mama pernah denger kalo dulu di sana ada anak kecil sedang main sama kucingnya terus ketabrak mobil. Sampai saat ini belum diketahui siapa yang menabrak anak itu. Arwah anak itu pun jadi penasaran. Setiap ada mobil yang lewat Jalan Kelapa tanpa klakson 3x, dia selalu menyangka bahwa pengemudi mobil itulah yang waktu itu menabraknya!!", cerita mama.
"Untung kamu nggak nyampe kecelakaan ya, Bon", timpal Mas Reno.
"Ja..jadi begitu..", jawab ku gemetar.
"Aku pikir kamu pingsan pas siaran malem gara-gara kecapekan.. Soalnya kemaren kamu cuma sendirian kan?? Kamu yang siaran, kamu operator juga, terus kamu juga music directornya!". ujar Mas Reno.
"Nggak sendirian kok... Waktu itu ada Mardi.."
"Mardi???!!!!!", Mas Reno kaget.
"E..eh??"
"Mardi kan lagi di Bandung gara-gara ibunya sakit.. Kenapa kamu bilang ada Mardi yang nemenin kamu siaran semalem??"

Perkataan Mas Reno membuat ku merinding. Mardi ada di Bandung?? Nggak mungkin!! Waktu itu dia siaran bareng aku!!! Tapi....seandainya benar Mardi lagi di Bandung...yang siaran sama aku kemarin itu SIAPA???!!!